Pages

Jumat, 14 Oktober 2011

IMBIBISI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Imbibisi merupakan proses penyerapan air oleh biji dari lingkungan yang basah untuk disiapkan pada perkecambahan. Namun, penyerapan yang dimaksudkan di sini yaitu penyerapan air oleh biji kering. Hal ini banyak kita jumpai di kehidupan kita sehari-hari yaitu pada proses pembibitan tanaman padi, pembuatan kecambah tauge, biji kacang hijau terlebih dahulu direndam dengan air. Pada peristiwa perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh kulit biji tanaman tersebut. Tidak hanya itu, proses imbibisi juga memiliki kecepatan penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap jenis biji tanaman.

1.2         Tujuan
-     Untuk mengetahui pengertian imbibisi
-     Untuk mengetahui sifat, fungsi dan mekanisme imbibisi
-     Untuk mengetauhui factor-faktor yang mempengaruhi imbibisi


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Uraian
2.1.1        Sifat dan Fungsi
Imbibisi adalah terjadinya pengangkutan zat dari molekul padat oleh molekul zat cair, atau peresapan/penyusupan air pada suatu benda diluar sel hidup, atau pada ruangan antar sel/dinding sel tumbuhan.
(Maniam, 2008)

2.1.2        Mekanisme
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses, difusi, osmosis, transpor aktif, dan imbibisi. Imbibisi merupakan salah satu proses difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Proses imbibisi tidak melibatkan membrane seperti pada peristiwa osmosis. Imbibisi terjadi karena permukaan-permukaan struktur mikroskopik dalam sel tumbuhan, seperti selulosa, butir pati, protein, dan bahan lainnya yang dapat menarik dan memegang molekul-molekul air dengan gaya tarik antarmolekul. Misalnya masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
(Anonymous,2011)


2.2         Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
·         Faktor dalam terdiri dari:
a.    Kecepatan transpirasi : semakin cepat transpirasi makin cepat penyerapan.
b.    Sistem perakaran : tumbuhan yang mempunyai system perakaran berkembang baik, akan mampu mengadakan penyerapan lebih kuat karena jumlah bulu akar semakin banyak.
c.    Kecepatan metabolisme : karena penyerapan memerlukan energi, maka semakin cepat metabolismem (terutama respirasi) akan mempercepat penyerapan.


·         Factor lingkungan terdiri dari:
a.       Ketersediaan air tanah : tumbuhan dapat menyerap air bila air tersedia antara kapasitas lapang dan konsentrasi layu tetap. Bila air melebihi kapasitas lapang penyerapan terhambat karena akan berada dalam lingkungan anaerob.
b.      Konsentrasi air tanah : air tanah bukan air murni, tetapi larutan yang berisi berbagai ion dan molekul. Semakin pekat larutan tanah semakin sulit penyerapan.
c.       Temperatur tanah : temperatur mempengaruhi kecepatan metabolism. Ada temperatur optimum untuk metabolisme dan tentu saja ada temperatur optimum untuk penyerapan.
d.      Aerasi tanah: yang dimaksud dengan aerasi adalah pertukaran udara, yaitu maksudnya oksigen dan lepasnya CO2 dari lingkungan. Aerasi mempengaruhi proses respirasi aerob, kalau tidak baik akan menyebabkan terjadinya kenaikan kadar CO2 yang selanjutnya menurunkan pH. Penurunan pH ini berakibat terhadap permeabilitas membran sel.
(Soedirokoesoemo,1993)


BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Imbibisi merupakan proses penyerapan air oleh biji dari lingkungan yang basah, atau merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Proses imbibisi tidak melibatkan membrane seperti pada peristiwa osmosis yang di pengaruhi oleh beberapa factor luar dan dalam.


DAFTAR PUSTAKA


Anonymous, 2011. http://agushome.blogspot.com/2010/07/peristiwa-imbibisi-pada-biji.html . Diakses tanggal 14 Oktober 2011.

Maniam & Ami S. 2008. Get Success UAN + SPMB Biologi. Jakarta : Grafindo Media Pratama.

Soedirokoesoemo, Wibisono. 1993. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar