Pages

Selasa, 22 November 2011

Laporan Resistensi Difusi Gas (RDG)


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Resistensi
·      Resistensi adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel microba oleh antimicroba.
(Anonymous, b. 2011)
·      Resistensi adalah kecenderungan untuk melawan aliran.
(Janes, 2008)
·      Resistance is the spread of gas from society to another.
(Anonymous, e. 2011)
·      Resistance is the resistance of the material removal due to movement of the constituent grains.
(Anonymous, f. 2011)

2.2  Pengertian Difusi
·      Difusi adalah proses perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
(Zakrinal, 2009)
·      Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa menggunakan energy.
(Kusnadi, 2008)
·      Diffusion is the process by which molecules spread from areas of high concentratiion, to areas of low concentration.
(Anonymous, c. 2011)
·      Diffusion is a spontaneous movement of particles from an area of high concentration to an area of low concentration through a semi-permeable membrane.
(Anonymous, d. 2011)
2.3  Pengertian Resistensi Difusi Gas
·      Resistensi Difusi Gas (RDG) ialah suatu ketahanan tanaman terhadap pergerakan gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui mulut daun (stomata).
(Anonymous, a. 2011)
·      Resistensi Difusi Gas (RDG) adalah suatu ketahanan tanaman terhadap pergerakan gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui mulut daun atau stomata.
(Anonymous, g. 2011)
·      Gas Diffusion Resistance is the resistance movement of gasmolecules from one concentration to another concentration in plants.
(anonymous, e. 2011)
·      Gas Difusion Resistance (RDG) is a plant resistance against the movement of gas from high concentration to low concentration trough the mouth of the leaves.
(Anonymous, f. 2011)

2.4  Macam-macam Resistensi Difusi Gas
a.       Resistensi lapisan batas (Ra)
Konsentrasi CO pada permukaan daun yang sering disebut efek lapisan batastergolong hambatan luar yang timbul karena permukaan luar terdapat lapisan pembatas uap air di dalam difusi dari rongga stomata ke atmosfir uap air  bergerak meninggalkan permukaan daun dengan difusi monokuler melalui satulapisan batas di sekitar daun dan pada lintasan yang dilalui digambarkan darisudut tanaman.
(Anonymous, a.2011) 
b.      Resistensi stomata (Rs)
Tahapan terhadap difusi CO dari luar ke daun melalui stomata. Faktor utamayang mempengaruhi Rs adalah tingkat membukanya stomata sehingga perhitungan dilakukan dengan cara mengukur banyaknya air yang hilangmelalui daun yang merupakan hambatan oleh stomata dan difusi.
(Gardner, 1991)

c.       Resistensi mesofil (Rs)
Merupakan ukuran apa saja yang berhubungan dengan daun danmempengaruhi pengambilan CO melalui mesofil kecuali tahanan lapisan batasdan stomata karena apa saja yang mempengaruhi konsentrasi CO ke dalamkloroplas mempengaruhi laju difusi total CO dari udara ke kloroplas. Dihitungsebagai tahanan sisa terhadap pengambilan CO oleh daun.
(Gardner, 1991)


2.5  Faktor-Faktor yang mempengaruhi Resistensi Difusi Gas
a.       Kepadatan gas
Perbedaan difusi gas dipengaruhi oleh faktor lingkungan tertentu antara lainmengenai kepadatan relatif CO.
b.      Gradien tekanan difusi
Bila besarnya tahap perbedaan tahap difusi ini tinggi, maka kecepatandifusinya tinggi.
c.       Morfologi daun
Pada tempat dengan intensitas cahaya tinggi menyebabkan penebalan daunyang menurunkan resistensinya terhadap difusi CO dengan meningkatkanruang pori dalam lapisan mesofil.
d.      Angin
Angin yang sedang menambah kegiatan transpirasi, angin membawa uap air yang berada dekat stomata, uap yang masih ada dalam daun akan berdifusikeluar.
e.       Temperatur
Kenaikan temperatur akan menaikkan difusi karena temperature akanmenaikkan tenaga kinetis dari molekul substrat yang berdifusi.
f.       Keadaan air dalam tanah
Air dalam tanah adalah satu-satunya sumber pokok, darimana akar tanamanmendapat air yang dibutuhkan. Absorbsi air melalui bagian-bagian lain yangada di atas tanah seperti batang dan daun juga ada, akan tetapi pemasukan air lewat bagian-bagian tersebut tidak sebanding penyebaran air melalui akar.
(Gardner, 1991)

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, a. 2011. http://www.scribd.com/doc/54307672/Resistensi-Difusi-Gas-Repaired   Diakses tanggal 14 Oktober 2011.
Anonymous, b. 2011. http://zwingor.multiply.com/journal/item/197/resistensi?&show_interstitial=I&U=%2Fjournal%2Fitem                                             Diakses tanggal 15 Oktober 2011.
Anonymous, c. 2011. http://www.biologycorner.com/bio1/diffusion.html Diakses tanggal 15 Oktober 2011.
Anonymous, d. 2011. http://www.diffen.com/difference/Diffusion_vs_Osmosis Diakses tanggal 15 Oktober 2011.
Anonymous, e. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/resistency Diakses tanggal 16 Oktober 2011.
Anonymous, f. 2011.  http://scribd.com/resistance Diakses tanggal 16 Oktober 2011.
Anonymous, g. 2011.  http://www.google.co.id/Rdg/resistance-difusi-gas.html Diakses tanggal 16 Oktober 2011.
Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI Press.
Janes, Joyce & Colin Baker. 2008. Prinsip-prinsip SAINS Untuk Keperawatan. Jakarta : Erlangga.
Kusnadi & Soni Muhsinin & Yayan Sanjaya. 2008. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta : Kawan Pustaka.
Zakrinal & Sinta Purnama S. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta : Niaga Swadaya.

laporan Tanaman C3, C4, dan CAM


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4 dan CAM (crassulacean acid metabolism). Sekitar 80% tumbuhan menggunakan cara sintesis C3 untuk membentuk glukosa, misalnya tumbuhan leguminosaea, gandum, dan padi. Untuk tanaman C4 contohnya yaitu tanaman tebu, jagung, sorgum, dan berbagai jenis rumput pakan ternak. Struktur daun pada tanaman C4 dikenal juga sebagai daun dengan anatomi kranz. Jalur fotosintesis pada tanaman C4 juga dikenal dengan jalur Hatch-Slack. CAM terjadi pada tumbuhan jenis sukulen seperti kaktus, nanas, bunga lili, dan beberapa jenis anggrek.
Ada beberapa perbedaan dalam fotosintesis tumbuhan C3, C4 dan CAM. Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal karbon dioksida terlebih dahulu dimasukkan kedalam senyawa organic intermediet sebelum karbon dioksida ini memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4, kedua langkah ini terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan pada dua jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin berlangsung selama siang hari. Untuk lebih jelasnya, maka akan dipelajari lebih detail mengenai tanaman C3, C4 dan CAM.

1.2  Tujuan
-     Untuk mengetahui pengertian tanaman C3, C4 dan CAM
-     Untuk mengetahui perbedaan tanaman C3, C4 dan CAM
-     Untuk mengetahui karakteristik tanaman CAM
-     Untuk mengetahui siklus tanaman C3, C4 dan CAM


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Definisi Tanaman C3
Tanaman C3 adalah tanaman yang mempunyai lintasan atau siklus PCR (Photosynthetic Carbon Reduction) atau sering disebut siklus calvin yang dapatmenghasilkan asam organik yang mengandung 3 atom C dan jaringan yangterlibat dalam proses fotosintesis adalah jaringan mesofil. Lintasan itu dimulaidari pengikatan CO2 dengan RBP dan RuBP
(Sitompul, 1995)
Tanaman C3 adalah kelompok tumbuhan yang menghasilkan senyawa phosphogliseric acid yang memiliki 3 atom C pada proses fiksasi CO2 oleh ribolusadiphosphat.
(Sinaga, 2010)
C3 plant is A plant that produces the 3-carbon compound phosphoglyceric acidas the first stage of photosynthesis.
(Anonymous,a.  2010)

2.2    Definisi Tanaman C4
Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam 4 karbon sebagai produk utama penambahan CO2.
(Salisburry, 1998)
Tanaman C4 adalah kelompok tumbuhan yang melakukan persiapan reaksigelap fotosintesis melalui jalur 4 karbon / 4C (jalur hatch- slack) sebelummemasuki siklus calvin, untuk meminimalkan keperluan fotorespirasi.
(Jati, 2007)
C4 plant are plants that produces the 3-carbon compound phosphoglyceric acidas the first stage of photosynthesis.
(Anonymous, b.  2010)

2.3  Definisi Tanaman CAM
Tanaman CAM adalah tanaman yang dapat berubah seperti tanaman C3 padasaat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah seperti tanaman C4 pada sianghari dan malam hari
(Gardner, 1991) 
 Tanaman CAM adalah tanaman yang tumbuh di kawasan gurun dan mengambilCOdi atmosfer dan membentuk sebagian 4 karbon juga
 (Jati, 2007)
A plant that utilizes the Crassulacean acid metabolism (CAM) as an adaptation for arid conditions. CO2 entering the stomata during the night is converted into organic acids, which release CO2 for the Calvin Cycle during the day, when the stomata are closed.
(anonymousa.2010)

2.4  Perbedaan Tanaman C3, C4, dan CAM
(Anonymous, c. 2011)

2.5  Karakteristik Tanaman CAM
Kelompok ini terutama dijumpai pada tumbuhan sukulen, yang memiliki daun atau batang berdaging. Tumbuhan ini beradaptasi terhadap keadaan kering dengan transpirasi (evaporasi dari permukaan tumbuhan) rendah yang amat diperlukan agar dapat bertahan.  Dalam kondisi kelembaban rendah, stomata terbuka pada malam hari untuk menyerap CO2, dan tertutup pada siang hari untuk mengurangi beban transpirasi tumbuhan. Hanya ada beberapa tumbuhan CAM yang termasuk tanaman budidaya, yaitu antara lain nanas,agave, dan buah pir berduri. Ciri-ciri tanaman CAM yaitu :
-        Fotosintesis terjadi pada mesofil
-        Fiksasi CO2 terjadi pada malam hari
-        Siklus calvin (reaksi gelap) terjadi pada siang hari
-        Biasanya tumbuh di daerah gurun
-        Stomata membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari
-        Membentuk senyawa 4-carbon (oksaloasetat) untuk menyimpan CO2
 (Sinaga, 2011)

2.6  Siklus Pada Tanaman C3, C4, dan CAM
Sintesis C3 dimulai dengan memfiksasi CO2 ke dalam gula berkarbon lima, yaitu ribulose biphosphate (RuBp). RuBp bersifat tidak stabil sehingga akan segera terpisah menjadi dua molekul phosphoglicerate acid (PGA). Enzim yang erperan adalah RuBp-karboksilase yang disebut enzim rubisco.
Molekul PGA merupakan molekul tidak berenergi tinggi berkarbon tiga yang pertama kali terbentuk.selanjutnya PGA akan diredukdi oleh ATP dan NADPH2 yang dihasilkan dari reaksi terang menjadi molekul phopoglyceraldehide (PGAL) yang berenergi tinggi
Pada tanaman C4 yang pertama kali terbentuk adalah molekul berkarbon empat, yaitu asam oksaloasetat (AOA). Sintesis C4 dimulai dengan memfiksasi CO2 kedalam gula berkarbon tiga, yaitu phosphoenol piruvat (PEP) dengan perantara enzim PEP-karboksilase. AOA diubah menjadi asam malat atau asam asparat yang bertujuan agar CO2 dipindah ke diklud Calvin. Asam malat berubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat akan menjadi PEP setelah difosforilasi oleh ATP.
Hanya sekitar 5% tumbuhan menggunakan cara sintesis CAM. Pada CAM asam malat dan asam organic lainnya berkumpul pada malam hari dan akan hilang pada siang hari. Pada malam hari stomata terbuka sehingga CO2 dapat berdifusi kedalam daun. CO2 akan diikat oleh PEP-karboksilase membentuk oksalo-asetat dan asam malat. Pada siang hari stomata menutup asam malat mengalami dekarrboksilase menjadi asam piruvat dan CO2. Sintesis CAM membantu tumbuhan untuk menghemat persediaan air dengan memisahkan waktu fiksasi CO2 , reaksi terang dan siklus Calvin.
(Jati, 2007)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous,a . 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis Diakses tanggal 13 November 2011

.Anonymous, b. 2010. http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/klasifikasi-perban yakan-tanaman.html Diakses tanggal 11 November 2011

Anonymous, c. 2010. http://iman56.blogspot.com/2010/10/perbedaan-tanaman-c3-c4-dan-cam.html  Diakses tanggal 12 November 2011

Gardner, Franklin. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI Press.

Jati, Wijaya. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta : Ganeca Exact.

Salisburry, Frank B. 1998. Photosynthesis 6 thEdition. Cambridge University Press.London

Sitompul, SM. 1995. Fisiologi Tanaman Tropis. Lombok : Universitas Mataram.


Sinaga, Agustina & Jekson Ninggolan 2010. Sukses SNMPTN. Jakarta : Mizan Publika.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Laporan praktikum respirasi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pernapasan pada tumbuhan disebut juga dengan respirasi. Terdapat dua macam respirasi, respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen, sedangkan respirasi anaerob tidak menggunakan oksigen.
Respirasi menghasilkan 36 ATP dari 3 tahapan, yaitu glikolisis, siklus krebs, dan tranpor electron. Respirasi penting untuk tumbuhan untuk itu perlu di pelajari mengenai respirasi.

1.2  Tujuan
-     Untuk mengetahui definisi respirasi
-     Untuk mengetahui macam respirasi
-     Untuk mengetahui proses respirasi
-     Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi respirasi



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Definisi Respirasi
v Respirasi merupakan proses pernapasan pada tumbuhan untuk memperoleh energy .
(Hendaryono, 1998)
v Respirasi adalah serangkaian reaksi yang menghasilkan ATP menggunakan molekul anorganik sebagai akhir akseptor elektronnya.
(Abdurahman, 2008)
v Respiration is the release of energy from glucose molecules that are broken down to individual carbondioxide molecules, and initiated in the cytoplasm and completed in the mitochondria.
(Hanslmeier, 2009)
v Respiration is the breakdown of glucose to release energy using oxygen.
(Arnold, 2007)
v Respiration is exchange of gases oxygen and carbon dioxide that essential to life.
(Schroeder, 2004)

2.2  Macam-macam Respirasi
2.2.1   Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen. Respirasi aerob terjaid pada sitoplasma dan didalam mitokondria dan menghasilkan 36 ATP dari sati molekul glukosa.
(Ferdinand, 2007)
2.2.2   Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah respirasi tidak memerlukan oksigen dan menghasilkan ATP yang lebih sedikit. Respirasi anaerob terjadi pada fermentasi alcohol dan fermentasi asam laktat.
(Ferdinand, 2007)

2.3  Tahapan Respirasi
2.3.1   Glikolisis
Pada tahap ini terjadi pengubahan senyawa glukosa dengan 6 atom C menjadi dua senyawa asam piruvat dengan 3 atom C. serta NADH dan ATP. Tahap glikolisis belum membutuhkan Oksigen.
Glikolisis dapat disimpulkan dalam dua tahap :
1.      Reaksi penambahan gugus fosfat. Pada tahap ini di gunakan dua molekul ATP
2.      Gliseraldehid-3-fosfat diubah menjadi asam pirufat. Selain itu, dihasilkan 4 molekul ATP dan 2 molekul NADH.
Walaupun 4 molekul ATP dibentuk pada tahap glikolisis, namun hasil reaksi keseluruhan adalah dua molekul ATP.
(Abdurahman, 2008)
2.3.2   Siklus Krebs
Dua molekul asam piruvat dari glikolisis ditransportasikan dari sitoplasma ke dalam mitokondria, tempat terjadinya siklus krebs. Akan tetapi asam piruvat sendiri tidak akan memasuki reaksi siklus krebs tersebut. Asam piruvat akan di ubah menjadi asetil koenzim A.  Komplek senyawa asetil koA inilah yang akan memasuki siklus Krebs atau dikenal sebagai siklus asam sitrat. Koenzim A pada pembentukan asetil koA merupakan turunan dari vitamin B.
Setiap tahapan dalam daur asam sitrat di katalis oleh enzim yang khusus. Berikut beberapa tahapan yang terjadi dalam daur siklus sitrat :
a.       Asetil koA menyumbangkan gugus asetil pada oksaloasetat sehingga terbentuk asam sitrat. Koenzim A akan dikeluarkan dan digantikan dengan penambahan molekul air.
b.      Perubahan formasi asam sitrat menjadi asam isositrat akan disertai pelepasan air.
c.       Asam isositrat akan melepaskan satu gugus atom C dengan bentuk enzim asam isositrat dehidrogenase, membentuk asam a –ketoglutarat. NAD+ akan mendapatkan donor electron dari hydrogen untuk membentuk NADH. Asam A-ketoglutarat selanjutnya diubah menjadi suksinil koA
d.      Asam suksinat tiokinase membantu pelepasan gugus koA dan ADP mendapatkan donor fosfat menjadi ATP. Akhirnya suksinil koA berubah menjadi asam suksinat.
e.       Asam suksinat dengan bantuan suksinat dehidrogenase akan berubah menjadi asam fumarat disertai dengan pelepasan satu gugus electron. Pada tahap ini, electron akan ditangkap oleh akseptor FAD menjadi FADH2.
f.       Asam fumarat akan di ubah menjadi asam malat dengan bantuan enzim fumarase.
g.      Asam malat akan membentuk asam oksaloasetat dengan bantuan enzim asam malat dehidrogenase. NAD+  akan menerima sumbangan electron dari tahap ini akan membentuk NADH.
h.      Dengan terbentuknya asam oksaloasetat, siklus akan dapat dimulai lagi dengan sumbangan dua gugus karbon dari asetil koA.
Molekul-molekul sumber electron seperti NADH dan FADH2 dari glikolisis dan siklus kebs, selanjutnya memasuki tahap transfer electron untuk menghasilkan molekul berenergi yang siap digunakan.
(Abdurahman, 2008)

2.3.3   Transpor Elektron
Tahap ini terjadi di ruang intermembran dari mitokondria. Pada tahap ini ATP paling banyak dihasilkan.
a.       Enzim dehidrogenase mengambil hydrogen dari zat yang akan diubah oleh enzim (sustrat). Hydrogen mengalami ionisasi (2H à 2H+ + 2e) . proton hydrogen mereduksi koenzim NAD melalui reaksi NAD + H+ à NADH + H+. NADH  dari matrik mitokondria masuk ke ruang intermembran melewati membrane dalam, kemudian memasuki system rantai pernapasan.
b.      NADH dioksidasi menjadi NAD+ dengan memindah ion hydrogen kepada flavoprotein (FP), flavin mononukleotida (FMN), atau FAD yang bertindak sebagai pembawa ion hydrogen dikeluarkan ke matrik sitoplasma untuk membentuk molekul H2O.
c.       Elektron akan berpindah dari ubiquinon keprotein yang mengandung besi dan sulfur à sitokrom b à koenzim quinon à sitokrom b2 sitokrom o à sitokrom c à sitokrom a à sitokrom a3. Dan terakhir diterima oleh molekul oksigen sehingga terbentuk H2O.
 (Abdurahman, 2008)

2.4  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Respirasi
2.4.1   Faktor Luar
1.         Ketersediaan substrat : Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.
2.         Ketersediaan oksigen : Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama.
3.         Suhu : Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
(Anonymous, a. 2011)
2.4.2   Faktor Dalam
1.      Tipe dan umur tumbuhan : Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
(Anonymous, a. 2011)

2.5  Perbedaan Respirasi Dan Fotosintesis

Respirasi
Fotosintesis
Bahan Dasar
C6H12O6
CO2 dan H2O
Produk Akhir
CO2 dan H2O
C6H12O6, O2
Bagian yang terlibat
Sitoplasma, Mitokondria
Kloroplas
Produk ATP
Fosforilasi tingkat substrat, oksidasi fosforilasi
Melalui fotofosforilasi
Lokasi Transfer Elektron
Membrane dalam mitokondria
Membrane tilakoid
Sumber Elektron Pada Rantai Elektron
NADH
Pada fotofosforilasi non siklik H2O
Pembawa Elektron
NAD+ direduksi membentuk NADH
NADP+ direduksi membentuk NADPH2
Akseptor Elektron pada Ujung Rantai Elektron
O2
Pada fotofosforilasi non siklik NADP+
(Santoso, 2007)

2.6  Metabolisme Respirasi Pada Perkecambahan Biji
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisologi, dan biokimia. Tahap pertama suatu perkecambahan benih dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimililasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energi baru. Kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel baru. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh. Sementara penyerapan air oleh benih terjadi pada tahap pertama biasanya berlangsung sampai jaringan mempunyai kandungan air 40 – 60 % (atau 67 – 150 % atas dasar berat kering). Dan akan meningkat lagi pada saat munculnya radikula sampai jaringan penyimpanan dan kecambah yang sedang tumbuh mempunyai kandunga air 70 - 90 %. Metabolisme sel-sel mulai setelah menyerap air yang meliputi reaksi-rekasi perombakan yang biasa disebut katabolisme dan sintesa komponen-komponen untuk pertumbuhan disebut anabolisme. Proses metabolisme ini akan berlangsung terus dan merupakan pendukung dari pertumbuhan kecambah sampai tanaman dewasa.
(Anonymous, b. 2011)


DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Deden. 2008.  Biologi Kelompok Pertanian. Bandung : Grafindo Media Pratama.

Anonymous, a. 2011. http://learning.kireifana.com/?page_id=88 Diakses tanggal 15 Oktober 2011.

Anonymous, b. 2011. http://asgarsel.blogspot.com/2009/10/anatomi-dan-perkecambahan-biji-dikotil.html Diakses tanggal 16 Oktober 2011.

Arnold, Brian & Hannah Kingston. 2007. GCSE  Success OCR Science Foundation Revision Guide. Letts and Londsdale.

Ferdinand, Fiktor & Moekti Ariwibowo. 2007. Praktis Belajar Biologi. Jakarta : Visindo Media Persada.

Hanslmeier, Arnold. 2009. Habitability And Cosmic Catastrophes. Austria :  Springer.

Hendaryono, Daisy P. 1998. Budi Daya Anggrek Dengan Bibit Dalam Botol. Yogyakarta : Kanisius.

Santoso, Begot. 2007. Biologi Pelajaran Biologi Untuk SMA. Jakarta : Ganeca Exact.

Schroeder, Carol L. 2004. Medical Terminology For Health Professions.  America : Cengage Learning.